Jumat, 06 November 2009

Bisa jadi salah satu hari terburuk dalam hidup anggota Brigade Mobil (Brimob) Polda Palembang, A Evans T. Gara-gara mengungguh statusnya di laman jejaring sosial facebook, Evan Brimob kini jadi bulan-bulanan massa di dunia maya.

Provost Polda Sumsel lantas memanggil polisi hijau ini. Ucapan Evans diteliti, apakah sengaja menyulut kemarahan massa, karena dirasa sangat menyinggung.
Apa yang ia ungguh? Di dinding Facebooknya, Evan Brimob, ia menulis : ''polri gak butuh masyarakat...tapi masyarakat yg butuh polri....maju terus kepolisian indonesia, telan hidup2 cicak kecil,''.

Status Evans, ditengah kisruh hubungan Komisi Pemberantasan Korupsi - Mabes Polri dan Kejagung seakan menyiram bensin ke bara api. Awalnya tanggapan segelintir mampir di wall Evan.

Helmy misalnya menulis, ''Arogan sekali anda sebagai anggota POLRI...polisi2 spt anda ini yg membuat simpati rakyat ke Polisi hilang...,''.

Maquis Spanish, seorang Facebooker lainnya menilai Evan kampungan karena sikapnya. ''Ini polisi kampungan yang ngomong,''.

Evan membalas, ''maquis...kamu yang kampungan kalau gak ngerti hukum mendingan diam aja,''. Sementara terhadap Helmy, Evan berkelit ia tidak arogan. ''helmy...itu bukan arogan tapi bentuk kekesalan terhadap orang2 tolol seperti kalian yg gak ngerti hukum tapi sok ngerti mau jadi apa indonesia tanpa polisi...,''.

Evan tidak berhenti. Terhadap komentar bahwa ia digaji oleh rakyat sehingga tidak pantas berkomentar seperti itu, ia menjawab, ''memang rakyat yg gaji jadi benar kata saya rakyat yg butuh polisi bukan polisi yg butuh rakyat...''.

Kesal, Maquish mengancam melaporkan kalimat Evan ke Polda. Evan bergeming, dan balik menantang. ''oh silahkan2...satu jengkal saya tidak akan mundur...jangan tidak ya...saya tunggu...''. Laporan pun masuk ke Polda Jateng. Bahkan Webmaster Polda Jateng turut berkomentar soal sombongnya Evan.

Kaskuser langsung beraksi begitu membaca komentar Evan yang tidak simpatik. Mereka mencari siapa sebenarnya Evan di dunia maya. Sejumlah foto yang didapat lantas disebarluaskan. Begitu pula biodata Evan di Facebook.

Polisi muda kelahiran 11 April 1986 ini lulusan salah satu SMU swasta di Bandung, ia pindah ke Tangerang sebelum akhirnya ikut pendidikan polisi. Hobinya, ia mengaku, dugem alias dunia gemerlap.

Kini di Facebook tercipta grup bernama Evan Brimob di Benci Rakyat Indonesia. Jumlah Facebookers yang bergabung di grup ini luar biasa. Pada pukul 12.00 WIB baru 2.000 member grup. Tapi pukul 17.10 sudah mau menembus 8.000 member.

Rata-rata Facebookers menyesalkan komentar Evan. Mereka mempertanyakan sistem perekrutan polisi yang menghasilkan sosok Brimob seperti Evan. Tidak sedikit yang mencaci maki dengan kasar, saking kesalnya.

Tak lama setelah 'tenar' dicaci di Facebook, sejumlah user melaporkan Evan menutup akun Facebooknya yang sudah memiliki nyaris 1.000 teman. Setelah itu, muncul sejumlah akun baru yang mengatasnamakan Evan, yang meminta maaf atas komentar sebelumnya.

''Evan..Evan...Facebookmu Harimaumu..,'' ketik seorang member dengan geli.







Tidak ada komentar: