Rabu, 11 November 2009

Asia Carrera Legenda Ratu Porno Dengan IQ 156

Asia Carrera Legenda Ratu Porno Dengan IQ 156

Asia Carrera: IQ-nya 156
ORANG mungkin lebih kenal Asia Carrera sebagai pemain lebih dari 250 film porno. Tapi tak banyak yang tahu ia bisa memainkan komposisi Bach dengan piano di usia 13 tahun. Dia mengambil studi ekonomi dan bahasa jepang di Rutgers. IQ-nya 156 dan merupakan 2 persen orang terjenius di dunia.
Di dunia "perpornografian" keberadaan Asia Carrera termasuk legendaris. Wanita berkebangsaan Amerika Serikat (AS) ini dikenal sebagai bintang film porno terseksi dan terpanas sepanjang abad ini. Bukan sekadar artis semata, Asia Carrera adalah seorang marketing profesional yang ahli mengelola manajemen film blue. Untuk memuaskan para penggemamya, Carrera selalu meluangkan waktu untuk menjawab semua e-mail masuk yang mempertanyakan tentang dirinya. Dan secara bersamaan, ia pun menjual karya-karya film blue-nya ke seluruh dunia.
Kesuksesannya menjadi bintang film porno sempat mengantarkannya menjadi salah satu orang terkaya di AS. Dalam satu minggu, Asia Carrera bisa mengumpulkan uang 1000 dolar. Namun tak seindah yang dibayangkan, perjalanan hidup Asia Carrera tak lepas dari suka dan duka. Tidak seperti artis karbitan, wanita pemilik bra 36 C ini memulai karier dari nol.
Asia Carrera berasal dari keluarga berpendidikan. Bapaknya seorang ahli matematika dap fisika. Kedua orangtuanya menginginkannya sekolah di Harvard, menjadi pengecara atau dokter. Tapi, Carrera memilih belajar piano dan "nongkrong" bersama teman-temannya.Sumber : Rileks.com

10 Kebiasaan Buruk Yang Merusak Otak

10 Kebiasaan Buruk Yang Merusak Otak


banyak mengkonsumsi gula
Otak manusia terdiri lebih dari 100 miliar syaraf yang masing-masing terkait dengan 10 ribu syaraf lain.
Bayangkan, dengan kerumitan otak seperti itu, maka Anda wajib menyayangi otak Anda cukup dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering disepelekan.
Otak adalah organ tubuh vital yang merupakan pusat pengendali sistem syaraf pusat. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.
Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
Sungguh suatu tugas yang sangat rumit dan banyak. Maka, hindarilah 10 kebiasaan buruk di bawah jika Anda masih ingin otak Anda bekerja dengan baik.

1. Tidak mau sarapan.
Banyak orang menyepelekan sarapan, padahal tidak mengkonsumsi makanan di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak.
2. Kebanyakan makan.
Terlalu banyak makan mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun kita pada menurunnya kekuatan mental.


3. Merokok.
Merokok ternyata berakibat sangat mengerikan pada otak kita. Bayangkan, otak kita bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya. Tak ayal diwaktu tua kita rawan Alzheimer.
4. Terlalu banyak mengkonsumsi gula.
Terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu.


menutup kepala waktu tidur
5
. Polusi udara.
Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat kerja otak tidak efisien.
6. Kurang tidur.
Tidur memberikan kesempatan otak untuk beristirahat. Sering melalaikan tidur membuat sel-sel otak justru mati kelelahan.


Kebanyakan makan
7. Menutup kepala ketika sedang tidur.
Tidur dengan kepala yang ditutupi merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur terkonsentrasi sehingga otak tercemar. Jangan heran kalau lama kelamaan otak menjadi rusak.
8. Berpikir terlalu keras ketika sedang sakit.
Bekerja keras atau belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit juga memperparah ketidakefektifan otak.
9. Kurangnya stimulasi otak.
Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir justru membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal.
10. Jarang bicara.
Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak. (*/ly)
Rileks.com

THE GODFATHER: THE COPPOLA RESTORATION


THE GODFATHER: THE COPPOLA RESTORATION

Directed by: Francis Ford Coppola

Written By: Francis Ford Coppola, based on book written by Mario Puzo

Starring: Marlon Brando, Al Pacino, James Caan, John Cazale, Robert De Niro, Diane Keaton, Sofia Coppola, Andy Garcia, et al.

Format: Close-captioned, Color, Widescreen, NTSC

Subtitles: English, French, Spanish

Region: Region 1.


Trilogi The Godfather mungkin adalah salah satu trilogy terbaik yang pernah diproduksi dalah sejarah Hollywood. Film The Godfather sendiri tidak hanya diminati secara kualitas namun juga sukses secara komersial, tidak heran hingga sekarang setelah lebih dari 30 tahun yang lalu di rilis film ini memiliki banyak pengikut dari banyak generasi.

Film yang bercerita tentang perjuaangan keluarga Corleone dan generasinya ini menuai banyak pujian baik dari kritikus maupun penontonnya, hingga akhirnya Coppola merilis DVD Set The Godfather Trilogy-Coppola Restoration. Dengan embel-embel ‘restorasi’ DVD ini meyakinkan penonton janji yang benar-benar berbeda. Dan memang, untuk kualitas film ‘jadul’ film ini memang di ‘restore’ ulang di berbagai sisi, baik entah dari suara maupun gambar, serta resolusi yang bagus. Meskipun ada beberapa kekurangan di bagian tertentu dalam kualitas suara.

Namun yang patut ditunggu dari DVD ini adalah kontent dari special feature DVDnya, isinya memang luar biasa fantastis menurut saya baik dari kualitas maupun kuantitas. Dalam setiap fitur spesialnya kita akan mempelajari lebih banyak bagaimana film ini dibuat, komentar para pesohor Hollywood mengenai film ini, hingga seub-beluk dan cerita dibalik layar yang banyak tidak kita ketahui sebelum dan saat film ini dibuat, anda mungkin tercenggang bagaimana studia awalnya menolak ide The Godfather untuk dibuat film. Bayangkan seoerti apa dan bagaimana tanggapan sang sutradara Francis Ford Coppola mengenai perlakuan para petinggi studio, semua ada dalam DVD ini.

Coppola memang berhasil mengemas DVD ini sebagai layak koleksi, salah satu dari sekian banyak karya masterpiecenya ini memang patut mendapat perlakuan lebih dalam format DVDnya. Dan perlakuan itu tidak hanya berlaku pada pengabadian karyanya sendiri, namun juga bagaimana DVD ini bisa memanjakan penontonnya yang terus bertambah. DVD ini memang patut dikoleksi.